1903 - Sistem Bertillon di patahkan
Sistem Bertillon adalah sebuah sistem atau prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi orang. Awalnya sistem bertillon ditemukan oleh klerek di kantor polisi di
Bertillon mendasarkan sistemnya dengan menggunakan ukuran-ukuran dari anggota badan tertentu yang tidak berubah.
Contoh yang dilihat dari pengenalan sistem bertillon ini adalah :
1. Adegan badan (kuat, tegap, lampai, lemah)
2. Sikap (tegak, gagah, bongkok, kepala tunduk, kaku)
3. Langkah (tenang, lenting, panjang, pendek, cepat, lamban)
4. Kaki (panjang, pendek, lurus, bengkok, lurus)
5. Lengan (panjang, pendek, bengkok)
6. Bangun kepala (persegi empat, bulat dll)
7. Rambut (lebat, jarang, kejur, berombak, keriting)
8. Kening (miring ke atas, ke abwah, rata bertemu satu dengan yang lain)
9. Dahi (tinggi, rendah, lebar, ciut)
10.Mata (hitam, coklat, coklat tua, coklat muda, biru, hijau)
11.Hidung (pangkal hidung: rata, masuk kedalam, batang hidung: membentuk kedalam, keluar, Atas Hidung: membentuk ke atas, kecil, sedang, besar dll)
12.Bibir (tebal, tipis dan sumbing)
13.Telinga (bulat, bulat bujur, tiga penjuru, jauh dari kepala belakang, berlengket dll
Sistem ini mulai dipakai di
Hal-hal yang biasanya digunakan untuk mengungkap suatu kasus adalah sidik jari, lapisan kulit, golongan sidik jari dan lain-lain.
Pengertian dari sidik jari tersebut adalah hasil reproduksi tapak-tapak jari, baik yang sengaja maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh dengan kulit telapak tangan atau kaki.
Dengan seiringnya waktu, sistem ini tidak berjalan tidak sesuai dengan yang orang-orang atau suatu pihak tertentu rencanakan , fakta menyebutkan bahwa sejak tahun 1903 sistem ini dapat dipatahkan atau tidak benar 100%, hal ini terbukti dengan adanya dua orang kembar identik di daerah Kansas dalam sebuah cerita seorang laki-laki bernama Will West dan William West di penjara U.S. Penitentiary di Leavenworth, Kansas. Ditemukan bahwa di penjara itu sudah ada tawanan, dengan adanya kasus tersebut polisi setempat menggunakan sistem Bertillon mempunyai data yang sama. Dalam investigasinya, memang 2 orang tersebut kelihatan sama. Dengan menggunakan sistem Bertillon mereka benar-benar mempunyai data identifikasi yang sama. Namun dengan membandingkan sidik jari ke-2 nya, segera dapat diketahui bahwa mereka adalah 2 orang yang sangat berbeda.
Dengan adanya sebuah kasus tersebut maka dapat disimpulkan khususnya oleh pihak kepolisian dan umumnya masyarakat dunia bahwa SISTEM BERTILLON tidak selamanya memiliki kepastian atau ketepatannya 100 %. Namun hingga kini pihak kepolisian hampir di seluruh dunia masih menggunakan sistem bertillon ini untuk mengungkap suatu identitas seseorang atau suatu kasus.
0 komentar:
Posting Komentar