JAKARTA - Sejak kehadiran sistem operasi Android ke ranah ponsel, peta persaingan pasar handset langsung berubah seketika. Sejumlah ponsel OS besutan Google ini hadir dengan beragam harga, mulai dari yang premium sampai dengan low entry.
Tentu saja salah satu yang terkena dampaknya adalah ponsel fitur buatan lokal yang selama ini dikenal menghadirkan ponsel 'mirip' smartphone dengan harga yang sangat murah. Apakah ponsel fitur akan mati dengan sendirinya?
"Kalau ponsel fitur (mati) bisa saja karena pada dasarnya semua vendor ponsel lokal itu melihat peluang pasar. Kalau nantinya ponsel Android banyak di pasaran, tentu saja para vendor ini akan rama-ramai memenuhinya," terang General Manager SPC Mobile Raymond Tedjokusumo, di Jakarta, Selasa (22/3/2011).
Ditambahkan olehnya, yang menjadi perhatian dan jualan utama dari vendor ponsel lokal tersebut adalah jaminan harga murah. Vendor lokal, seperti SPC, bisa saja menghadirkan ponsel smartphone Android dengan harga yang termasuk murah.
"Bisa saja kita menghadirkan ponsel Android versi 2.2 (Froyo) ke atas dengan harga Rp800 ribuan. Asal syaratnya permintaan dari konsumen memang banyak," tandasnya.
Seperti diketahui, Android yang merupakan OS berbasis terbuka, bukan lisensi, memungkinkan sejumlah vendor menggunakan OS tersebut. Tak pelak, Android hadir diberbagai segmen harga. Samsung yang menghadirkan Galaxy Mini, merupakan vendor multinasional, yang berani menghadirkan ponsel dengan harga Rp1,5 jutaan.
2 komentar:
Salam sahabat..
Blognya mantap isinya isinya seru..
oya..biar lebih akrab, kita saling follow yuk?
saya dluan ya sobt..ditunggu foll baliknya...
mkasih..
ok..sama-sama kawan,,ud di folback...ditunggu kunjungan slanjutnya disini...
Posting Komentar